PETROKIMIA "By: X.TPMP.B"

Basecamp kami di SMK N 1 PADAHERANG

Black Gold

{[['']]}
Monexnews - Pelaku industri pertambangan percaya bahwa harga emas mampu merangsek ke kisaran $2,000 per ons di akhir tahun.

Harga emas saat ini memang masih terpaku di level $1.700-an per ons dan cenderung labil. Namun pelaku industri logam mulia sendiri masih meyakini bahwa level $2000-an bukan mustahil tercapai sebelum 2013
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Western Australian, perusahaan yang bergelut di sektor eksplorasi tambang. Managing Director Les Davis optimis bahwa rekan sesama produsen mampu meraup keuntungan dari setiap kenaikan harga di pasaran. "Investor harus paham bahwa kami sebagai pihak penambang sangat yakin dengan prospek harga emas," ujarnya. Ia melihat keyakinan tersebut sangat beralasan meski harga saat ini masih fluktuatif.


"Saya baru kembali dari simposium emas di Sydney dan kebanyakan delegasi sama sekali tidak berpikir harga emas akan jatuh," tambahnya. Kebanyakan penambang asal Australia memperkirakan harga mampu menyambangi kisaran $2.000 di hari natal nanti. "Jika terjadi, maka akan sangat bagus untuk kami karena kami terus menggenjot produksi, mengelola secara serius dan aktif di pasar emas komersial," urai Davis.


World Gold Council (WGC) melaporkan harga emas sudah menguat 11,1% per ons di kuartal III 2012. Rally dimulai pada akhir Agustus, saat investor mulai mengantisipasi munculnya pelonggaran kuantitatif bank sentral Amerika. Puncak rally tercapai ketika the Fed benar-benar mewujudkan ekspektasi itu di bulan September. Kondisi ekonomi terkini memaksa pemodal untuk mencari aset pelindung dan instrumen alternatif di tengah ketidakpastian nilai tukar valuta dunia. "Uang kertas sekarang tidak lagi ideal sebagai simpanan karena nilainya bisa anjlok sewaktu-waktu," ulas WGC
.
Selain tergerak oleh iklim pelonggaran, harga emas juga terkerek oleh minat beli yang tinggi dari beberapa bank sentral negara berkembang. Aksi beli emas oleh bank-bank sentral belum juga mereda jelang penghujung tahun 2012. Beberapa otoritas moneter terindikasi memborong logam mulia ini dalam jumlah besar sepanjang bulan lalu. Bank sentral Brazil dan Ukraina menjadi dua institusi yang paling agresif menambah porsi asetnya di akhir kuartal III.



Sementara itu ada juga negara yang melaporkan diri sudah melepas kepemilikan emasnya antara lain Rusia, Belarusia dan Kazakhstan. Total pengurangan kepemilikan aset emas ketiga negara itu mencapai 129.000 try ons di bulan September (data IMF). Masih ada pula penjualan skala kecil yang dilakukan oleh otoritas Ceko dan Meksiko bulan lalu. Jumlah tersebut lebih besar dibanding total pembelian bank sentral Brazil dan Ukraina yang hanya 66.000 troy ons. Bank sentral sepertinya mulai melakukan diversifikasi setelah cederung 'bermain aman' dalam beberapa bulan terakhir.



Beberapa bank sentral negara berkembang terus menambah porsi kepemilikan emas dalam beberapa tahun terakhirsebagai respon terhadap krisis hutang global. Dollar dan Euro dipandang sebagai aset yang tidak lebih ideal dibanding logam mulia sehingga arus pembelian neralih ke emas. Sebenarnya Turki juga mencatat tambahan porsi emas di bulan September yaitu sebanyak 220.000 ons. Namun pemasukan emas baru labih banyak datang dari penjaminan aset bank-bank komersial ketimbang pembelian bank sentral di pasar. Sementara Venezuela menjual sekitar 120.000 ons emas di bulan Agustus sekaligus menandai penjualan pertama mereka dalam satu tahun terakhir.
Monexnews - Pelaku industri pertambangan percaya bahwa harga emas mampu merangsek ke kisaran $2,000 per ons di akhir tahun.

Harga emas saat ini memang masih terpaku di level $1.700-an per ons dan cenderung labil. Namun pelaku industri logam mulia sendiri masih meyakini bahwa level $2000-an bukan mustahil tercapai sebelum 2013.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Western Australian, perusahaan yang bergelut di sektor eksplorasi tambang. Managing Director Les Davis optimis bahwa rekan sesama produsen mampu meraup keuntungan dari setiap kenaikan harga di pasaran. "Investor harus paham bahwa kami sebagai pihak penambang sangat yakin dengan prospek harga emas," ujarnya. Ia melihat keyakinan tersebut sangat beralasan meski harga saat ini masih fluktuatif.

"Saya baru kembali dari simposium emas di Sydney dan kebanyakan delegasi sama sekali tidak berpikir harga emas akan jatuh," tambahnya. Kebanyakan penambang asal Australia memperkirakan harga mampu menyambangi kisaran $2.000 di hari natal nanti. "Jika terjadi, maka akan sangat bagus untuk kami karena kami terus menggenjot produksi, mengelola secara serius dan aktif di pasar emas komersial," urai Davis.

World Gold Council (WGC) melaporkan harga emas sudah menguat 11,1% per ons di kuartal III 2012. Rally dimulai pada akhir Agustus, saat investor mulai mengantisipasi munculnya pelonggaran kuantitatif bank sentral Amerika. Puncak rally tercapai ketika the Fed benar-benar mewujudkan ekspektasi itu di bulan September. Kondisi ekonomi terkini memaksa pemodal untuk mencari aset pelindung dan instrumen alternatif di tengah ketidakpastian nilai tukar valuta dunia. "Uang kertas sekarang tidak lagi ideal sebagai simpanan karena nilainya bisa anjlok sewaktu-waktu," ulas WGC
.

Selain tergerak oleh iklim pelonggaran, harga emas juga terkerek oleh minat beli yang tinggi dari beberapa bank sentral negara berkembang. Aksi beli emas oleh bank-bank sentral belum juga mereda jelang penghujung tahun 2012. Beberapa otoritas moneter terindikasi memborong logam mulia ini dalam jumlah besar sepanjang bulan lalu. Bank sentral Brazil dan Ukraina menjadi dua institusi yang paling agresif menambah porsi asetnya di akhir kuartal III.

Sementara itu ada juga negara yang melaporkan diri sudah melepas kepemilikan emasnya antara lain Rusia, Belarusia dan Kazakhstan. Total pengurangan kepemilikan aset emas ketiga negara itu mencapai 129.000 try ons di bulan September (data IMF). Masih ada pula penjualan skala kecil yang dilakukan oleh otoritas Ceko dan Meksiko bulan lalu. Jumlah tersebut lebih besar dibanding total pembelian bank sentral Brazil dan Ukraina yang hanya 66.000 troy ons. Bank sentral sepertinya mulai melakukan diversifikasi setelah cederung 'bermain aman' dalam beberapa bulan terakhir.

Beberapa bank sentral negara berkembang terus menambah porsi kepemilikan emas dalam beberapa tahun terakhirsebagai respon terhadap krisis hutang global. Dollar dan Euro dipandang sebagai aset yang tidak lebih ideal dibanding logam mulia sehingga arus pembelian neralih ke emas. Sebenarnya Turki juga mencatat tambahan porsi emas di bulan September yaitu sebanyak 220.000 ons. Namun pemasukan emas baru labih banyak datang dari penjaminan aset bank-bank komersial ketimbang pembelian bank sentral di pasar. Sementara Venezuela menjual sekitar 120.000 ons emas di bulan Agustus sekaligus menandai penjualan pertama mereka dalam satu tahun terakhir.
Share this game :

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking

 
Support : Ahmad Fauzan Part II | Fadlil Mas Gete | Gete Template
Copyright © 2013. Petrokimia - All Rights Reserved
Template Created by Fadlil As-Syamsi Published by Fadlil As-Syamsi
Proudly powered by Blogger