PETROKIMIA "By: X.TPMP.B"

Basecamp kami di SMK N 1 PADAHERANG

Siswa Terlambat Dihukum, UN Terlambat Siapa Dihukum??

{[['']]}
Sumber : http://birokrasi.kompasiana.com/2013/04/18/siswa-terlambat-dihukum-un-terlambat-siapa-dihukum-552586.html

Sebuah pelajaran yang mudah diserap dan diikuti adalah tindakan. Tindakan bisa berarti sebuah teladan. Teori tidak akan pernah lebih kuat dibandingkan sebuah praktik atau teladan. Sehingga bagi anak-anak, perkataan orang tua tidak ada gunanya jika perbuatan mereka tidak menunjukkan hal yang sebenarnya.
Kini, dunia pendidikan kita sedang menghadapi sebuah bencana besar dalam skala nasional. Ujian Nasional (UN) yang katanya dikelola dengan dana besar dan dengan baik, harus mengalami kegagalan yang luar biasa. Kegagalan fatal yang tidak hanya terjadi di 11 Provinsi, tetapi juga di beberapa provinsi lainnya, seperti Sumatera Utara yang harus mengalami penundaan UN sampai pekan depan.


Parahnya, janji Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh yang yakin bila pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi akan bisa dilaksanakan besok secara serentak, kini hanyalah bualan saja. Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek Ishak menyatakan, Ujian Nasional (UN) yang harusnya mulai digelar Kamis (18/4/2013) hari ini ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Tidak hanya provinsi Kaltim yang bermasalah, di NTB juga terjadi penundaan pelaksanaan UN sampai jam 1 siang. Alasannya naskah soal kurang dan harus difotokopi supaya cukup. Penundaan ini tentu saja membuat para siswa harus mengtalami tekanan mental yang lebih berat lagi.

Cukup?? Ternyata belum. Di Provinsi Sulawesi Selatan juga mengtalami penundaan dan pelaksanaan UN baru dilaksanakan Pkl 14.00 WITA. Meski ada beberapa sekolah yang naskah soalnya sudah lengkap, UN harus tetap dilakukan serentak di satu provinsi.

Lalu apa yang dilakukan oleh para pejabat dan juga menteri di Kemdikbud serta Presiden?? Semua sepakat mengtatakan sabar dan jangan kecewa, serta tetap semangat mengerjakan UN. Bisa anda bayangkan betapa tidak empatinya para pemimpin bangsa ini??

Bagi siswa SMA yang mengikuti UN tahun ini, UN adalah penentu masa depan mereka. Lulus akan bangga dan melanjutkan ke Perguruan Tinggi, gagal akan malu dan harus mengulang kembvali. Beban mental yang berat itulah yang harus dipikul oleh siswa SMA sekarang. Apakah para pemimpin bangsa kita bisa memahaminya??

Sedihnya, tidak ada pihak yang merasa bertanggung jawab atas kelemahan ini?? Kemendikbud yang harusnya menjadi pihak yang paling bertanggung jawab, malah tidak ada merasa bersalah sama sekali. Mereka menganggap ini adalah kesalahan percetakan. jadi jika ada yang salah di percetakan mereka tidak mau tahu dan melimpahkan semua kesalahan kepada percetakan.

Lalu benarkah Kemendikbud tidak ada salah?? Jika kita mau masuk pada level kepemimpinan yang empatik dan mulia, maka seharusnya Kemendikbud harus tetap merasa hal ini adalah kesalahan dan kegagalan mereka. Seorang pemimpin yang baik dan benar, harus mampu memberi bukti dari janjinya bahwa UN akan dilaksanakan tepat waktu. Jika gagal, apapun alasannya, dia harusnya mundur.
Tetapi sayangnya, para pemimpin kita sudah terbiasa melakukan kesalahan, sehingga tidak lagi gelisah jika ada sebuah kesalahan yang dilakukan. Bahkan karena begitu jarangnya mendapat hukuman atas kesalahannya, para pemimpin kita, khususnya di kementerian, menganggap enteng sebuah kesalahan.
Saya sangat ingat dulu jika ada teman yang terlambat hadir di sekolah, mengikuti upacara, terlambat mengerjakan PR dan tugas, selalu saja dapat hukuman. Tidak peduli apapun alasannya, keterlambatan tetap harus dapat hukuman. Lalu jika UN terlambat, siapakah yang dihukum?? Atau adakah penghukuman yang terjadi??

Jadi, apa yang sebenarnya sedang diajarkan para pemimpin kita di dalam dunia pendidikan?? Apakah keterlambatan yang terjadi dalam lingkup kekuasaan kita, maka kita bisa menyalahkan orang lain?? Apakah kita boleh terlambat dan tidak mendapat sanksi apapun??
Saran saya, walau tidak mundur, semua pejabat di Kemendikbud harus mendapat hukuman minimal gaji di potong. Supaya para pejabat kita belajar memahami tanggung jawab itu adalah sebuah amanah yang tidak boleh dipermainkan. Bukankah pemerintahan ini punya prinsi goog governmen??

Salam.
Share this game :

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking

 
Support : Ahmad Fauzan Part II | Fadlil Mas Gete | Gete Template
Copyright © 2013. Petrokimia - All Rights Reserved
Template Created by Fadlil As-Syamsi Published by Fadlil As-Syamsi
Proudly powered by Blogger